Kamis, 07 Februari 2013

Profile Kevin Durant


Kebanggaan yang berpengaruh di NBA, melebihi kemahiran. Ketika Kevin Durant menjatuhkan 40 pada lawan, mereka tidak menggerutu atas bakatnya itu. Ia masuk NBA sebagai anak berusia 19 tahun, dan memenangkan prestasi tertinggi di liga hanya beberapa tahun kemudian, Kevin memberikan kepada penggemarnya di Kota Oklahoma banyak hal untuk bergembira. Namun, tak terlalu buruk bagi seorang pemain yang mempertimbangkan berhenti dari tim SMU-nya dan kemudian menghabiskan seluruh musim di perguruan tinggi. Kevin mungkin seorang bintang baru dan dialah bintang hebat di Kota Oklahoma. Inilah kisahnya….. Kevin Wayne Durant lahir 29 September 1988 di Washington D.C. Ia bertumbuh dengan kakak lelakinya, Tony, di Seat Pleasant, Maryland, sedikit di luar ibu kota. Ia dibesarkan oleh ibu mereka, Wanda Pratt dan ibunya Barbara Davis. Ayah mereka, Wayne Pratt, meninggalkan keluarga sebelum hari ulang tahun pertama Kevin. Ia kembali dalam kehidupan anak lelakinya ketika Kevin sekitar usia 13 tahun. Mereka berdua bekerja pada pemerintah – Wayne untuk Perpustakaan Kongres dan Wanda sebagai pegawai kantor pos. Kevin menjadi pemain basket fenomenal. Ia pertama merasakan keseriusan kompetisi sebagai anggota Prince George Jaguars, yang punya tim AAU di segala tingkat. Jaguars memenangkan dua kejuaraan nasional dengan Kevin berseragam. Ia pertama ikut pada usia 11 tahun, ketika ia mencetak 18 poin dalam sesi kedua final. Ia begitu semangat setelah pertandingan. Ia mengatakan pada ibunya ingin bermain di NBA. Saat itu, Kevin telah berteman baik dengan Michael Beasley. Ibu Michael juga orangtua tunggal. Ia mengantar Michael ke rumah Durant setiap hari untuk sarapan. Kedua anak menumpang bus ke sekolah. Besama dengan Chris Braswell, pemain NBA masa mendatang lain, ketiganya membentuk inti Jauguars. Ketika tim dipecah tahun 2003, Kevin pindah ke DC Blue Devils, di mana ia satu tim dengan penyerang tengah Tywon Lawson, yang juga memenangkan ACC Player untuk North Carolina. Sementara Wanda dan pelatih AAU Taras “Stink” Brown memetakan program memaksimalkan kemahiran Kevin, Brown menjadi seperti ayah pelindung bagi Kevin, yang mengikuti rencana dengan rinci. Peraturan nomor 1, tidak ada permainan kasar. Walaupun menyenangkan, mereka hanya menghasilkan kebiasaan buruk. Ketika Kevin tidak bermain pada pertandingan teroganisasi dia menyisihkan latihan untuk tampil. Ia menjadi kecanduan latihan, biasanya delapan jam setiap hari pada musim panas. Kerja keras Kevin terbayar di sekolah swasta. Ia bermain di tingkat satu dan dua untuk Montrose Christian di Rockville, Maryland. Washington Post menyebutnya Pemain Terbaik di wilayahnya setelah dua musim. Suatu perubahan di tahun pertama, ketika teman lama mengancam menghentikan melempar bola ke dia. Kevin merasa ingin berhenti dari tim, namun ingat semua kerja keras yang ibunya lakukan untuk menyiapkan makanan di atas meja. Ia tinggal dan menghasilkan sentuhan-sentuan berharga. Setelah tahun pertama, Kevin tumbuh 6-8. Semua latihan menangkap dan menembak, sesi rangka strategi, dan penyelarasan dengan Brown, dimaksudkan untuk menjadikan Kevin seorang penjaga hebat. Nah, sekarang menjadi penyerang yang hebat Meningkat Kevin ditransfer ke pabrik bola basket Oak Hill Academy sebagai pelajar tahun ketiga di mana dia bergabung dengan bekas teman satu tim Lawson. Tahun berikutnya, Kevin pindah ke National Christian Academy, di bawah pelatih legendaris Stu Vetter. Angka rata-ratanya naik menjadi 23,6 poin dan rebound 10,9. Kevin menerima McDonald’s All-American. Ia diberi kehormatan sebagai MVP oleh MCDonald’s All-Star Game tahun 2006. Lawson melobi Kevin bergabung dengan Tar Heels. Namun, usaha lain yang terjadi. Russell Springman, asli Maryland yang bekerja sebagai asisten di University of Texas, telah berhubungan dengan Kevin sejak tahun pertama. Mantan Longhorn Maurice Evan, yang bermain bagi Los Angeles Lakers, itu, berlatih bersama Kevin dan membantu mengolkan kesepakatan. Remaja ini akhirnya dikontrak oleh Texas. Sejak mengambil program 1998, pelatih Rick Barnes membangun kembali Longhorns. Ia menghasilkan 20 kemenangan dan NCAA Tournament dengan kestabilan yang mengejutkan. Springman mengatakan, Kevin memiliki kesempatan besar sebagai mahasiswa tingkat satu, dan akan menyelesaikan tahun itu dengan perhatian nasional. Texas pun memiliki keunggulan dengan pemecah rekor musim tahun 2006-07. Membuat Sejarah Kontribusi Kevin paling mempesona, dia mengembangkan diri sebagai pemain muda paling berdinamika NBA, meneghasilkan tembakan dan memberikan poin untuk anggota tim selama waktu krisis. Kevin bermain dengan keyakinan luarbiasa dan yakin tidak seorang pun di liga dapat menjaga dia dari keranjang. Seringkali dia benar. Kevin mencetak rekor waralaba dengan 29 permainan berturut-turut paling tidak 25 poin. Selama tujuh permainan berturut-turut, dengan 30 poin, dia memecahkan rekor 38 tahun yang dipegang oleh Spencer Haywood. Untuk seorang pemain 6-4, Kevin memiliki rentangan sayap sangat besar sekitar 7,5 kaki. Ia menggunakan lengan yang panjang untuk menembak di atas pemain yang lebih kecil. Ia gesit, sebaliknya, mengizinkannya berhadapan dengan pemain lebih besar. Menembak sambil melempar seperti bersayap, Kevin juga luar biasa saat menyerang di pinggir. Seperti seorang juara, ia membuat kelihatan mudah. Kevin melebihi pemimpin melalui kelakuan daripada dengan kata-kata ketika bergabung dengan NBA. Hal itu telah berubah sangat cepat. Ia tahu bagaimana memberikan inspirasi di bangku dan di ruang ganti, tanpa melampaui otoritasnya. Tentu, otoritas itu berkembang bersama setiap cengkeraman lingkaran dan permainan 25-poin. (JS/KlikHeadline) Sumber: www.jockbio.com

Biografi Steve Nash

Steven John Nash Born: February 7, 1974 Place of Birth: Johannesburg, South Africa Steve Nash, in 2005, was the first Canadian ever to win the NBA's Most Valuable Player. Nash's family lived in South Africa but they were not pleased about that country's political situation at the time. They decided to move to British Columbia, Canada, when Nash was only two years old. Playing sports was encouraged in the family and Nash and his two siblings all participated in some way. As a teen, Steve Nash played soccer and basketball but basketball became his favourite sport. He stood out in both sports at the provincial level in high school. Even though he stood out as a basketball star, no college teams seem to be interested in recruiting him. Because of the disinterest, one coach from Santa Clara University, California, was tipped off to give Nash a look. The coach was very impressed by the skill level of this young aspiring basketball player. Now recruited, Steve Nash went on to become one of the greatest players in the West Coast Conference. In 1996, he was selected by the Phoenix Suns but the move received little fan support and Nash did not get much time on the court. A friend from his Santa Clara days convinced the Dallas Mavericks to make a trade for Nash in 1999. Here again, throughout the season, the fans would often boo the young Canadian player. However, over the next three seasons and with new management, Steve Nash and the team improved considerably. The team made the playoffs for the first time in a decade and Nash was reaching superstar status with his play. Nash was not re-signed by Dallas for the 2004-5 season as they would not match a contract offer by the Phoenix Suns. Therefore, he signed a long term multi-million dollar contract with the team that did not feel he was worth keeping a few years previously. Not the tallest of point guards, Nash more than made up for it with his team leadership and scoring efforts. Nash's play during that season was superb to the point that he won his Most Valuable Player award. In doing so, he had to beat out a fan favourite and dominant player around the league, Shaquille O'Neal. Steve Nash has shown determination and leadership to Canada and the rest of the basketball world.

Biografi KB24 (My inspiration)

Kobe Bryant lahir di Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat pada tanggal 23 Agustus 1978. Dia adalah seorang basket profesional Amerika, pemain NBA dan bermain untuk klub Los Angeles Lakers. Ayahnya, Yusuf Washington "Jellybean" Bryant adalah mantan pemain Philadelphia 76ers dan Los Angeles Sparks mantan pelatih kepala serta ibu-Nya Pamela Cox Bryant. Nama Kobe Bryant memberikan orangtua terkenal daging sapi dalam menu restoran di Kobe, Jepang. Nama Lahir: Kobe Bean Bryant Nama Populer: Kobe Bryant Nickname: Hitam MambaKB24 Tanggal Lahir: 23 Agustus 1978 Tempat Lahir: Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat Occupation: Basket pemain Ayah Nama: Joe "Jellybean" Bryant Nama Ibu: Pamela Cox Bryant SMA: Lower Merion HS, Ardmore, Pennsylvania Kebangsaan: Amerika Tinggi: 1,98 m Karir sejarah: Los Angeles Lakers (1996-sekarang) Website: http://www.nba.com/playerfile/kobe_bryant Karir Kobe Bryant Kobe Bryant menggunakan kostum nomor 24 dan bermain kembali di posisi shooting guard. Kobe pertama kali bermain di NBA pada 1996-1997 tahun kompetisi dan telah membawa Los Angeles Lakers 3 kali juara saat bersama dengan pemain bintang lainnya, Shaquille O'Neal. Salah satu prestasi terbaik Bryant mencetak individu 81 poin melawan Toronto Raptors pada tanggal 22 Januari 2006. Bryant adalah shooting guard yang bisa memainkan posisi depan kekuasaan. Hal ini dianggap salah satu pemain paling lengkap di NBA, dipilih untuk setiap tim All-NBA sejak tahun 1999. Pada tanggal 1 Februari 2010, Kobe Bryant mencetak 44 poin untuk menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa masa lalu Los Angeles Lakers. Kehidupan Pribadi Kobe Bryant Kobe menikah dengan Vanessa Dinyatakan pada tanggal 18 April 2001 di Dana Point, California. Putri pertamanya, Natalia Diamante Bryant lahir pada tanggal 19 Januari 2003. nya kedua putrinya, Gianna Maria-Onore Bryant pada tanggal 1 Mei 2006. Mudah-mudahan, Kobe Bryant Biografi akan berguna, terima kasih. Salam Hangat. Sumber : klik di sini

Biografi Allen iverson


 ALEN IVERSON AUTO BIOGRAFI Allen Ezail Iverson Posisi Point guard, Shooting guard Julukan A.I., The Answer Liga NBA Tinggi 6 ft 0 in (1.83 m) Berat 165 lb (75 kg) Klub Detroit Pistons Negara Amerika Serikat Lahir 7 Juni 1975 (umur 33) Hampton, Virginia Kuliah Georgetown Draft 1st overall, 1996 Philadelphia 76ers Karir pro 1996 – sekarang Klub sebelumnya Philadelphia 76ers (1996–2006) Denver Nuggets (2006-2008) Penghargaan Big East Rookie Of The Year – NCAA Big East Defensive Player Of The Year – NCAA (1996) NBA Rookie of the Year (1997) All-Star Rookie Game Most Valuable Player (1997) All Rookie First Team (1997) NBA Most Valuable Player (2001) 2-time NBA All-Star Game MVP (2001, 2005) 3-time All NBA First Team Selection 3-time All NBA Second Team Selection 8-time NBA All-Star Allen Ezail Iverson (lahir di Hampton, Virginia, Amerika Serikat[1], 7 Juni 1975; umur 33 tahun), berjuluk A.I. and The Answer, adalah pemain bola basket profesional Amerika Serikat. Ia adalah salah satu pemain yang beraksi dalam All-Star sebagai point/shooting guard. 10 tahun sebagai pemain veteran dalam usia 31 tahun, ia dipandang sebagai guard terbaik dari generasinya dan salah satu pencetak angka terbanyak dalam sejarah kompetisi bola basket di negaranya tersebut. Tahun 2003, Iverson menempati rangking ke-53 di Majalah SLAM sebagai salah satu 75 pemain Top NBA sepanjang masa.